Minggu, 04 Februari 2024

Peristiwa Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW




Peristiwa Isra Miraj yang dialami oleh Nabi Muhammad saw. menunjukkan betapa istimewanya perjalanan sang nabi dalam semalam dari Baitulharam ke Baitulmaqdis, lalu menuju Sidratul Muntaha. Peringatan isra Miraj jatuh pada 27 Rajab, yang tahun ini bertepatan dengan Kamis, 08 Februari 2024.

Peristiwa ini terjadi manakala Rasulullah saw saat itu dirundung duka karena ditinggal wafat oleh istrinya, Sayyidah Khadijah al-Kubra dan Abu Thalib, pamannya. Allah swt memperjalankannya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, hingga ke Sidratul Muntaha. Perjalanan itu ditemani tour guide Malaikat Jibril as.


Isra Miraj mengantarkan Rasulullah saw. untuk menerima perintah salat 5 waktu langsung dari Allah Swt. Dalam perjalanan ini, Nabi diperlihatkan ke berbagai keadaan menakjubkan, juga bertemu nabi-nabi pendahulu, termasuk Nabi Ibrahim sang Bapak Para Nabi. Seperti apa kisah di balik perjalanan sakral tersebut?

Kisah Isra Mikraj: Perjalanan Nabi Muhammad Menerima Perintah Shalat


Isra Mikraj merupakan kejadian istimewa yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Muhammad saw. Dikutip dari laman MUIisra bermakna perjalanan Rasulullah saw. pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Setelah itu, Nabi Muhammad mengalami miraj yaitu naik ke alam tertinggi di Sidratul Muntaha hingga turunlah perintah Allah untuk menjalankan salat 5 waktu bagi beliau dan kaumnya.

Peristiwa Isra Mikraj diabadikan melalui surah Al Isra ayat 1. Allah berfirman:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya, "Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Saat Isra, jarak yang mesti ditempuh Nabi Muhammad saw. secara riil sangat jauh. Ka'bah di Mekah sampai Masjidil Aqsa di Yerusalem sekira 1.239 kilometer. Mengingat jarak panjang ini, tidak mungkin perjalanan itu dilakukan dalam semalam dengan memakai alat transportasi tercepat apa pun saat itu.

Allah berkehendak lain. Nabi Muhammad saw. diberikan kendaraan bernama Buraq. Buraq disifati sebagai hewan tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari bighal, tapi lebih tinggi dari keledai.

Kemampuan istimewa dari Buraq adalah jejak langkahnya. Sekali melangkah bisa mencapai jarak sejauh pandangan matanya. Hal ini digambarkan menurut riwayat dari Malik, sebagaimana Nabi Muhammad saw. bersabda:

"Kemudian dibawakan kepadaku seekor hewan tunggangan putih, namanya Buraq. Lebih tinggi dari pada keledai dan lebih pendek dari bighal. Satu langkah kakinya di ujung pandangannya. Lalu aku dinaikkan di atasnya." (HR. Ahmad 17835, Muslim 164, dan yang lainnya).

Saat perjalanan dari Masjidil Haram sampai di Masjidil Aqsa, Buraq diikat pada tempat meletakkan hewan tunggangan para nabi. Lalu, Nabi Muhammad salat dua rekaat di sana dan menjadi imam bagi para nabi.

Sampai akhirnya, Nabi Muhammad pun menjalani mikraj. Beliau naik ke langit dengan ditemani Nabi Jibril hingga ke Sidratul Muntaha. Perjalanan panjang Isra Mikraj ini diceritakan dalam sebuah hadits panjang riwayat Bukhari dan Muslim.

Nabi Muhammad bertemu dengan beberapa nab saat melintasi langit 1 hingga 7. Para nabi tersebut terdiri dari:

1. Nabi Adam di langi pertama (dunia)
2. Nabi Yahya dan Nabi Isa di langit kedua
3. Nabi Yusuf di langit ketiga
4. Nabi Idris di langit keempat
5. Nabi Harun di langit kelima
6. Nabi Musa di langit keenam
7. Nabi Ibrahim di langit ketujuh

Setelah itu, malaikat Jibril membawa Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha. Di tempat tersebut ditemukan pohon-pohon besar yang daun-daunnya memiliki lebar seperti telinga gajah. Di sana ada pula empat aliran sungai yang terdiri dari dua sungai batiniah dan dua sungai lahiriah.

Nabi Muhammad lalu dijamu dengan pilihan segelas khamar dan susu. Nabi lebih memilih susu.

Setelah itu turunlah kewajiban shalat 50 kali dalam semalam dan beliau mulai kembali ke langit di bawahnya. Dari situ terjadilah peristiwa Nabi memohon Allah untuk mengurangi jumlah waktu salat setelah mendapatkan masukan dari Nabi Musa. Hingga akhirnya, terjadilah perintah salat 5 waktu.

Di Balik Kewajiban Salat 50 Kali menjadi 5 Kali


Saat Nabi Muhammad saw. mendapatkan perintah salat 50 kali dalam sehari semalam, beliau mulai turun ke langit di bawah. Sewaktu bertemu Nabi Musa, Nabi Muhammad saw. diberitahu jika salat sebanyak itu pernah diterapkannya pada Bani Israil, namun mereka tidak sanggup. Nabi Musa lalu menyarankan pada Nabi Muhammad saw. kembali menemui Allah dan meminta keringanan.

Setelah menghadap Allah, jumlah waktu salat diringankan menjadi 40 kali. Begitu bertemu Nabi Musa lagi, belau disarankan meminta keringanan kembali. Sampai akhirnya, keringanan waktu salat sampai pada 5 kali dalam sehari semalam.

Saat Nabi Musa menyarankan agar meminta keringanan lagi, Nabi Muhammad merasa malu. Beliau memilih rida menerima kewajiban salat lima waktu sehari semalam. Saat Nabi Muhammad saw. mulai meninggalkan Nabi Musa untuk turun, terdengar seruan di langit:

"Aku telah tetapkan kewajibanku dan aku telah ringankan dari hamba-hamba-Ku.”

Di antara hikmah Isra Mi'raj yang sangat penting bagi umat Islam, yaitu ditugaskannya Nabi Muhammad dan umatnya untuk mengerjakan shalat lima waktu. Perintah itu adalah perintah yang langsung dari Allah.

 

Karena itulah, dalam memperingati Isra’ Mi’raj, sudah selayaknya kita   meningkatkan shalat kita dengan sebaik-baiknya. Shalat merupakan rukun Islam yang kedua setelah Dua Kalimat Syahadat, yang diperintahkan berkali-kali dalam ayat-ayat Al-Qur’an.


Mereka yang mengerjakan shalat dengan khusyu’ serta diikuti dengan gerakan-gerakan kejiwaan, akan dapat mencegah dirinya dari perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar. Begitu besarnya pengaruh shalat dalam perkembangan kejiwaan seseorang sehingga dapat mengantarkan pada terbentuknya insan kamil.


Imam al-Munawi dalam Faidhul Qodir menyebutnya: “al-Shalatu Mi’raj al- Mu’minin”. Shalat itu merupakan mi’rajnya orang-orang mukmin.

 

Allah secara berulang kali memerintahkan kepada kita agar mengerjakan shalat dengan baik, memperhatikan syarat dan rukunnya, serta ketentuan-ketentuan lain yang diajarkan Al-Qur’an dan al-Sunnah. Banyak sekali hikmah dan manfaat yang diperoleh orang-orang yang mengerjakan shalat, disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, antara lain:

 

1. Mereka yang mengerjakan shalat secara khusyu’, sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan al-Sunnah, akan memperoleh kebahagiaan abadi di dunia dan di akhirat. dijelaskan dalam Al-Qur’an:


قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ، الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ


Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya (QS. al-Mu’minun, 23: 1-2).

 

Selain mengerjakan shalat yang khusyu’, mereka juga meninggalkan segala sesuatu yang bersifat sia-sia dan tidak berfaidah bagi dirinya, maupun bagi orang lain. Mereka menunaikan zakat, baik zakat fitrah, maupun zakat mal, yang ketentuannya telah ditetapkan dan diatur oleh tuntunan Rasulullah.

 

Allah berfirman:


وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ، وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ


Artinya: Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat (QS. al-Mu’minun, 23: 3-4).

 

Selanjutnya, mereka yang melaksanakan shalat dengan khusyu’, akan mewarisi surga firdaus, yaitu mereka yang menjaga amanat dan janjinya, yang disampaikan kepada mereka, dan menjaga serta melestarikan shalatnya dengan baik.


وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ، وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ، أُولَٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ، الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ


Artinya: Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang ditugaskan kepadanya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.Mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya (QS. al-Mu’minun, 23: 8-11).


2. Orang yang mengerjakan shalat akan terhindar dari sikap keluh kesah, resah, gelisah dan terhindar dari kegoncangan jiwa. Yaitu mereka yang terus menerus melestarikan shalatnya. Mereka juga menginfakkan sebagian hartanya kepada mereka yang miskin, baik mereka yang meminta, ataupun orang-orang miskin yang memiliki harga diri, sehingga mereka tidak mau meminta atau mengemis kepada orang lain. 


إِنَّ الْإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا، إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا، وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا، إِلَّا الْمُصَلِّينَ، الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ، وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُومٌ، لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ، وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ

 

Artinya: Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat. Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya. Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan (QS. al-Ma’arij, 70: 19-26).



Demikian kisah ringkas di balik Isra Mikraj dan awal dimulainya syariat salat lima waktu bagi umat Islam. Salat menjadi amalan wajib yang harus ditegakkan setiap muslimin setiap hari selama hidupnya.

Mengutip laman Kemenag, salat pun akan menjadi amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat sebagaimana sabda Nabi Muhammad:

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Maka, jika salatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika salatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman: ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki salat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari salat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (H.R. Tirmidzi)


NB:

Tugas Seluruh Siswa-siswi (Kls VII, VIII, IX) MTs NYAI H.ASHFIYAH Surabaya:

1. Membaca Tulisan diatas, dan atau Membaca Lebih banyak Refrensi tentang Isro'Mi'roj diberbagai sumber (Buku, Website, video/ Youtube dll)

Klik Link ini (untuk Menonton)!

2. Mencatat Hal-hal yang penting
3. Siapkan diri untuk Sesi Tanya Jawab BERHADIAH, pada kegiatan peringatan isro' Mi'roj di Madrasah pada Hari Selasa 13 Februari 2024.
(Tanya Jawab BERHADIAH: Pertanyaan yang akan ditanyakan besok yakni tentang Tulisan diatas / Isro' Mi'roj).

oleh karenanya Baca, Catat dan Dapatkan HADIAH nya.!!!!!

 
Sampai Ketemu di Tanggal 13 Februari besok di Madrasah Tercinta. ^^ "





Sumber:
lampung.nu.or.id/syiar/isra-mi-raj-dan-hikmah-bagi-umat-manusia-om6Hf
tirto.id/rangkuman-isra-miraj-peristiwa-nabi-menerima-perintah-shalat-gCxc
www.nu.or.id/pustaka/kitab-dardir-kisah-perjalanan-isra-mi-raj-nabi-muhammad-d5N1l

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CERPEN ( Si kelinci dan kura-kura )

  Si kelinci dan kura-kura Suatu siang di hutan,si kelinci dan si kura-kura membuat taruhan membuktikan siapa yang bisa berlari lebih cepat ...